JENEPONTO - Salah seorang pemasok bantuan ternak sapi di Kecamatan Tamalatea, Yusril Kr. Leo mengatakan, terlalu naib kalau seorang Bupati tidak mengerti permasalahan yang terjadi di daerahnya sendiri.
"Kalau seorang Bupati mengatakan tidak ada masalah maka terlalu naib saya katakan kalau beliau tidak mengerti masalah di daerahnya sendiri, " ucap Kr. Leo sapaannya kepada media saat dimintai tanggapannya terkait statemen Bupati Jeneponto yang tayang di salah satu media online pada Kamis, 2 Februari 2023 dengan judul "Kisruh Bantuan Sapi BPBD, Bupati Jeneponto Anggap Tidak Ada Masalah".
Justru kata Kr. Leo, bantuan ternak sapi BPBD Jeneponto malah mengundang bencana bagi pengepul dan pemilik sapi (pedagang).
"Apanya Pak Bupati mengatakan tidak ada masalah. Padahal, ini masalah besar bagi masyarakat bawah, saya tekankan di sini Bupati saya kira bodoh kalau tidak mengerti masalah ini, " tambah Kr. Leo, Minggu (05/03/2023).
Pasalnya, kata dia, ini adalah uang negara melalui BPBD Jeneponto yang peruntukan bagi korban yang terdampak bencana alam 2019 lalu. Namun, yang mendapatkan bantuan ternak jelas sekali orang-orang yang tidak terdampak bencana.
Lebih lanjut Kr. Leo sampaikan bahwa BPBD Jeneponto masih bertanggung jawab atas bantuan ternak sapi ini. Kalaupun pihak BPBD sudah melakukan pembayaran kepada pihak rekanan secara de jure. Namun, secara de facto BPBD Jeneponto harus bertanggung jawab.
"BPBD tidak bisa lepas begitu saja, tanggungjawab sosialnya ada, BPBD tidak begitu semau-maunya membayar ke pihak perusahaan. Harusnya dia ikuti dan dia kawal, " terangnya.
"Tolong ditulis, kami ini sementara ngumpul-ngumpul uang sesama peternak sapi untuk membayar pengacara untuk membantu kami mendapatkan uang pembayaran sapi kami, " sambungnya.
Penulis: Syamsir.